8 Hal Menyebabkan Tubuh Gemetar, Waspadalah!


 Oleh: Siti Hajar

Di usia yang sudah tidak lagi muda, beberapa fungsi tubuh mulai terganggu. Penglihatan buram, mudah lelah, sulit tidur, seringnya mengeluh sakit kepala, dan beberapa kali harus menemui dentis. Ada satu kondisi tubuh yang perlu diwaspadai. Tubuh gemetar. Kadang seperti vertigo, sakit kepala hebat, kadang seperti rasa lapar yang mendadak datang dengan liar, dan menuntut dipenuhi seketika.

Apa sebenarnya yang terjadi saat tubuh bergetar?

Bergetar bukan karena marah karena tetangga menghidupkan musik terlalu keras dari pagi sampai malam, tapi kita hanya mampu bertahan dan berdoa. Tidak berani menegur, takut hubungan pertetanggaan merenggang dan akhirnya jadi bahan rumpian ibu-ibu di warung kelontong.

Bergetar ini juga tidak ada hubungannya dengan rasa haru campur kecewa saat proposal utang ke teman atau saudara yang menurut kita mampu, tapi memilih tak mengangkat telepon dan mengabaikan pesan WhatsApp. Lebih bergetar lagi saat menagih utang yang sudah hitungan tahun, tapi justru berasa seperti kita yang sedang pinjam.

Dan ini bukan pula getar yang muncul karena kesal saat melihat menantu menghina anak kita seperti tidak pernah dididik dengan baik. Bukan karena itu… eh, bisa jadi iya juga. Tapi mari kita fokus ke tubuh.

Berikut delapan hal yang bisa menyebabkan tubuh benar-benar gemetar secara medis dan layak jadi alarm untuk tidak diabaikan:

1. Respons Emosional atau Psikologis

Tubuh bisa bergetar saat sedang stres berat, panik, atau cemas. Ini bagian dari respons alami tubuh terhadap ancaman, meskipun yang dihadapi hanya tumpukan cucian piring atau saldo rekening yang makin menyedihkan.

2. Kedinginan

Saat suhu tubuh turun, otot-otot kita bergetar untuk menghasilkan panas. Ini wajar, tapi jika terjadi terus-menerus meskipun suhu lingkungan hangat, perlu diwaspadai.

3. Gula Darah Rendah (Hipoglikemia)

Tubuh akan gemetar sebagai sinyal bahwa otak kekurangan energi. Biasanya disertai lemas, keringat dingin, dan pandangan kabur. Kondisi ini umum terjadi pada penderita diabetes, atau yang belum makan dalam waktu lama.

4. Kelelahan Otot dan Kekurangan Elektrolit

Setelah aktivitas fisik berlebihan atau dehidrasi, tubuh bisa bergetar karena otot kelelahan atau tubuh kekurangan mineral penting seperti kalium dan magnesium.

5. Efek Samping Zat atau Obat

Terlalu banyak kafein, obat stimulan, atau bahkan penghentian obat tertentu bisa memicu tremor. Kopi hitam terlalu sering juga bisa jadi tersangka.

6. Masalah Neurologis

Gangguan seperti Parkinson atau tremor esensial bisa menjadi penyebab utama getaran yang terjadi tanpa sebab yang jelas, dan seringkali menetap.

7. Demam atau Infeksi

Saat demam tinggi, tubuh bisa menggigil sebagai upaya mempertahankan suhu tubuh. Tapi bila terus terjadi setelah demam reda, perlu ditelusuri lebih lanjut.

8. Hipertensi dan Gangguan Jantung

Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan tubuh bergetar, terutama bila disertai sakit kepala hebat, jantung berdebar, atau sensasi tidak stabil. Gangguan pada jantung seperti aritmia (irama jantung tidak teratur) atau serangan jantung ringan juga bisa membuat tubuh gemetar, terutama bila disertai rasa nyeri dada, sesak napas, atau pusing mendadak. Getaran ini bukan sekadar fisik, tapi juga peringatan serius dari tubuh.

Tubuh sering memberi kode sebelum benar-benar jatuh sakit. Kita hanya perlu lebih peka. Jangan-jangan selama ini kita terlalu sibuk mengabaikannya. Kadang kita kuat menanggung luka batin, tapi tubuh yang lemah memberi isyarat lebih jujur. Dengarkan baik-baik getaran itu. Bisa jadi, ia adalah suara lirih tubuh yang sedang minta tolong. []

Lebih baru Lebih lama