Daging Itu Menyehatkan, Membuat Kulit Sehat, Tetapi Mengapa Banyak Orang Takut?

Oleh: Siti Hajar

Aku pernah mendengar kalimat ini dari seorang teman saat kami duduk di meja makan, "Sebenarnya aku suka daging, tapi sekarang harus banyak tahan-tahan... takut kolesterol naik." Kalimat itu menggambarkan realitas banyak orang hari ini. Daging, yang dulu identik dengan kekuatan dan kemewahan sebuah hidangan, kini justru kerap disambut dengan rasa waswas. Apalagi bagi mereka yang mulai memasuki usia 40-an, atau sudah divonis memiliki kolesterol tinggi serta darah tinggi.

Padahal, jika kita telusuri lebih dalam, makan daging bukan sekadar soal kenyang atau kenikmatan lidah. Daging menyimpan manfaat besar bagi tubuh, terutama untuk pertumbuhan, regenerasi sel, dan bahkan kesehatan kulit. Kandungan asam amino esensial dalam daging adalah bahan baku utama pembentukan kolagen—protein penting yang membuat kulit tetap kenyal dan awet muda.

Tak hanya itu, daging kaya akan zat besi heme yang membuat kulit tampak lebih cerah dan segar, serta seng (zinc) yang mendukung penyembuhan luka dan mengatasi jerawat.

Selain itu, daging juga membawa serta vitamin B kompleks seperti B2, B3, B6, dan B12 yang menjaga hidrasi kulit, mencegah iritasi, dan membantu proses regenerasi. Bahkan, kandungan seperti kreatin dan L-karnitin dalam daging berperan dalam metabolisme sel dan daya tahan tubuh.

Namun, mengapa sekarang banyak orang justru takut makan daging?

Jawabannya sederhana tapi penting: karena tidak semua daging itu sama, dan tidak semua cara mengonsumsinya sehat.

Yang sering menjadi biang masalah bukan daging itu sendiri, melainkan bagian daging yang tinggi lemak, cara memasaknya, dan pola makan yang tidak seimbang. Daging berlemak tinggi, terutama dari bagian tertentu seperti iga atau perut, mengandung banyak lemak jenuh yang dapat memicu naiknya kolesterol LDL (kolesterol jahat). Jika dikonsumsi berlebihan dan tanpa penyeimbang serat, risikonya bisa menjalar ke tekanan darah tinggi, gangguan metabolisme, hingga penyakit jantung.

Belum lagi jika kita terbiasa mengonsumsi daging olahan seperti sosis, nugget, atau daging asap yang sarat garam dan pengawet—yang justru jauh dari esensi "daging segar alami" yang menyehatkan itu.

Tapi jangan khawatir. Bagi kamu yang sedang menjaga kadar kolesterol dan kesehatan jantung, tetap bisa menikmati daging asal tahu caranya.

Berikut 5 tips aman makan daging yang bisa kamu praktikkan agar tetap tenang dan sehat:

🍽️ 1. Pilih Bagian Daging yang Rendah Lemak

Untuk sapi, pilih bagian has dalam atau sirloin tanpa lemak. Untuk ayam, dada ayam tanpa kulit adalah pilihan terbaik. Daging kambing juga bisa aman dikonsumsi asal pilih bagian paha atau punggung yang lebih ramping.

🔥 2. Cara Masak Lebih Sehat

Hindari menggoreng daging dalam minyak banyak. Gunakan metode panggang, rebus, kukus, atau tumis dengan sedikit minyak zaitun. Memanggang dengan bumbu rempah seperti jahe, bawang putih, dan lada hitam akan menambah rasa sekaligus manfaat anti-inflamasi.

🧂 3. Hindari Daging Olahan

Sosis, kornet, nugget, dan daging asap boleh sesekali saja, bukan untuk konsumsi rutin. Sebaiknya, olah sendiri daging segar agar bebas dari pengawet, sodium nitrat, dan tambahan garam berlebih.

🥗 4. Imbangi dengan Serat dan Antioksidan

Makan daging sebaiknya ditemani sayuran berwarna hijau tua atau cerah, seperti bayam, brokoli, paprika, dan wortel. Buah segar seperti apel dan jeruk juga membantu menjaga keseimbangan metabolisme dan menetralkan efek lemak.

⚖️ 5. Jaga Porsi, Jangan Kalap

Porsi ideal daging adalah sekitar 70–100 gram sekali makan, cukup 2–3 kali seminggu. Variasikan protein harianmu dengan ikan, tahu, tempe, atau telur, agar tubuh tetap mendapat variasi gizi tanpa kelebihan lemak jenuh.

Makan daging tidak harus jadi momok. Justru dalam jumlah yang tepat dan dengan pengolahan yang bijak, daging bisa menjadi sahabat kulit, pembentuk energi, dan penjaga imunitas tubuh. Kuncinya ada di kesadaran dan keseimbangan.

Jadi, jangan buru-buru menyalahkan daging. Yang perlu kita benahi adalah pola makannya, cara bagaimana kita menyiapkan olahan daging. Semoga ini menambah pengetahuan kamu tentang daging. []

 

Lebih baru Lebih lama