5 Tips Untuk Kamu yang Belum Bisa Bayar SPP

Oleh: Siti Hajar

Tidak ada yang lebih membuat gelisah seorang mahasiswa selain ketika tiba waktunya membayar SPP, sementara uang di tangan belum cukup. Bukan karena malas mencari jalan, tapi karena keadaan ekonomi keluarga memang terbatas. Di saat seperti itu, rasa cemas sering kali bercampur dengan malu. Takut dianggap tidak mampu, takut dikeluarkan dari daftar kuliah, atau takut dipandang berbeda oleh teman-teman.

Namun sebenarnya, keadaan seperti ini tidak berarti jalan buntu. Masih ada banyak cara yang bisa ditempuh, selama kita berani membuka diri dan jujur menghadapi kenyataan.

1.       Berkomunikasi Dengan Pihak Kampus

Langkah pertama yang paling penting adalah berkomunikasi dengan pihak kampus. Jangan menunggu sampai nama terhapus dari daftar mahasiswa aktif. Temuilah bagian keuangan, akademik, atau kemahasiswaan. Katakan dengan jujur bahwa kamu mengalami kesulitan sementara, bukan karena kelalaian, tapi karena keterbatasan ekonomi orang tua. Kampus bukan tempat yang menutup telinga — banyak institusi yang justru menghargai mahasiswa yang mau berjuang dan berkomunikasi terbuka. Mereka bisa memberikan keringanan, penundaan pembayaran, atau kesempatan mencicil.

2.       Mencari Informasi Tentang Beasiswa Atau Bantuan Pendidikan

Selain itu, jangan lupa untuk mencari informasi tentang beasiswa atau bantuan pendidikan. Pemerintah, lembaga swasta, hingga yayasan alumni banyak menyediakan program beasiswa untuk mahasiswa berprestasi namun kurang mampu. Kadang yang dibutuhkan hanya keberanian untuk mengajukan diri dan melengkapi berkas — seperti surat keterangan tidak mampu dari kelurahan, slip gaji orang tua, atau bukti sederhana kondisi ekonomi keluarga.

3.       Meminta Tolong Kepada Keluarga Sendiri

Di luar bantuan formal, ada hal lain yang sering kita abaikan: meminta tolong kepada keluarga sendiri. Tidak ada salahnya menghubungi paman dari pihak ayah atau ibu, sepupu, atau kerabat lain yang mungkin mampu membantu sementara. Buanglah gengsi dan rasa malu, karena menolong untuk pendidikan bukan aib. Justru di sanalah bentuk kasih sayang keluarga diuji. Kamu bisa berjanji, jika nanti sudah ada kemudahan, kamu akan menggantikan dan membalas bantuan itu dengan cara yang lebih baik. Kadang, bantuan kecil dari keluarga adalah jembatan penyelamat di saat genting.

4.       Mencari Penghasilan Tambahan Tanpa Mengganggu Kuliah

Jika keadaan memaksa, kamu juga bisa mencari penghasilan tambahan tanpa mengganggu kuliah. Banyak pekerjaan ringan yang bisa dilakukan mahasiswa: menjadi asisten dosen, membantu di laboratorium, menjadi admin media sosial, menulis lepas, atau bahkan menjual makanan ringan di kampus. Jangan pandang remeh usaha kecil — dari sanalah mental tangguh dan rasa tanggung jawab terasah. Kamu  juga bisa menawarkan diri menjadi pramusaji di kantin kampus. Melakukan ini saat kamu berada di jam kosong.

5.       Tetaplah Menjaga Semangat Belajar

Dan di tengah semua perjuangan itu, tetaplah menjaga semangat belajar. Mungkin jalanmu tidak semulus teman-teman lain, tapi setiap langkah yang kamu tempuh dengan kerja keras akan menjadi cerita yang kelak kamu kenang dengan bangga. Kamu tidak sendirian. Banyak orang besar yang dulunya juga pernah menahan tangis di depan meja keuangan kampus, memohon waktu sedikit lebih lama untuk melunasi tagihan.

Jadi, saat kamu terkendala belum bisa bayar SPP, jangan menyerah. Komunikasikan dengan pihak kampus, cari bantuan, minta tolong keluarga, dan teruslah berjuang dengan kepala tegak. Karena kelulusan yang diperoleh dari perjuangan seperti itu — bukan hanya tentang selembar ijazah, tapi tentang keteguhan hati yang sudah ditempa oleh kesulitan. Bagi kamu sedang mengalami ini makin dekat diri dengan Allah. Insyaallah Allah bantu. Be Succes dengan jalan yang kamu pilih. Ingat menjadi sarjana bukan hanya mimpimu, tetapi juga mimpi kedua orang tua, keluarga dan orang sekampungmu. []

 

Lebih baru Lebih lama