Mengapa Anak Mengikuti Perilaku Orang Tua dan Bagaimana Cara Menjadi Role Model yang Baik


 Oleh: Siti hajar

Perilaku adalah ekspresi nyata dari pola pikir, emosi, dan kebiasaan yang telah terbentuk dalam diri seseorang. Dalam konteks psikologi perkembangan, perilaku terbentuk melalui proses belajar dan interaksi sosial yang terus-menerus. Anak-anak, sebagai individu yang masih dalam tahap eksplorasi dan pembelajaran, memiliki kecenderungan alami untuk menyerap dan meniru apa yang mereka lihat di lingkungan terdekat mereka, terutama dari orang tua.

Orang tua memiliki peran krusial sebagai role model dalam kehidupan anak. Sejak lahir, anak menjadikan orang tua sebagai referensi utama dalam memahami dunia. Mereka belajar bagaimana berbicara, bersikap, dan berinteraksi dari cara orang tua bertindak dalam keseharian. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk menyadari bahwa setiap tindakan, baik disadari maupun tidak, akan direkam oleh anak dan berpotensi menjadi bagian dari karakter mereka di masa depan.

Selain faktor genetik yang memengaruhi temperamen dan kecenderungan perilaku anak, aspek lingkungan sangat berperan dalam membentuk kepribadian mereka. Anak tidak hanya meniru cara berbicara dan bahasa tubuh, tetapi juga mencontoh pola penyelesaian konflik, ekspresi emosi, serta cara memperlakukan orang lain. Jika orang tua menunjukkan sikap sabar, penuh empati, dan bertanggung jawab, maka kemungkinan besar anak akan menginternalisasi nilai-nilai tersebut dalam dirinya.

Dalam Bahasa Aceh dikenal dengan hadih maja yang berbunyi, “Kiban u meunan minyeuk., kiban Ma meunan aneuk.” Artinya bagaima kelapa begitulah jadinya minyak (minyak kelapa). Bagaimana ibu demikianlah anaknya. Artinya anak itu cerminan orang tuanya. Jadi para orang tua jangan salahkan siapa-siapa jika anak tumbuh dengan karakter yang tidak sesuai dengan harapan Bapak Ibu.

Menjadi orang tua yang layak dicontoh bukanlah hal yang instan, melainkan membutuhkan kesadaran dan konsistensi. Orang tua perlu menunjukkan keteladanan dalam aspek moral, etika, dan pengelolaan emosi. Mengajarkan anak tentang nilai-nilai kebaikan tidak cukup hanya dengan kata-kata, tetapi harus disertai dengan tindakan nyata. Jika orang tua ingin anak tumbuh dengan karakter disiplin, maka mereka sendiri harus konsisten dalam menjalankan aturan yang dibuat. Jika menginginkan anak yang penuh kasih, maka menunjukkan kasih sayang dalam interaksi sehari-hari menjadi hal yang sangat penting.

Namun, anak tidak hanya belajar dari orang tua. Mereka juga terpengaruh oleh lingkungan sekitar, seperti teman sebaya, guru, dan media. Anak yang menghabiskan waktu cukup banyak di luar rumah cenderung menyerap perilaku dari orang lain yang sering mereka temui. Jika lingkungan eksternal memberikan pengaruh yang kurang baik, maka anak bisa mengadopsi perilaku yang bertentangan dengan nilai-nilai yang diajarkan di rumah.

Untuk mengatasi pengaruh eksternal yang tidak sesuai, orang tua harus membangun komunikasi yang terbuka dengan anak. Mengajarkan anak berpikir kritis terhadap perilaku yang mereka lihat di luar rumah dapat membantu mereka memilah mana yang baik dan tidak. Selain itu, menciptakan lingkungan keluarga yang hangat dan suportif akan membuat anak lebih nyaman untuk berdiskusi dan mencari bimbingan dari orang tua ketika menghadapi situasi yang membingungkan.

Jika orang tua melakukan kesalahan dalam mendidik anak, penting untuk bersikap jujur dan bertanggung jawab. Mengakui kesalahan dengan tulus di hadapan anak bukanlah tanda kelemahan, melainkan bukti bahwa orang tua juga manusia yang dapat belajar dan berkembang. Permintaan maaf yang disertai dengan tindakan nyata untuk memperbaiki kesalahan akan mengajarkan anak tentang pentingnya tanggung jawab dan pertumbuhan pribadi. Selain itu, membangun kembali kepercayaan anak dapat dilakukan dengan menunjukkan konsistensi dalam perubahan perilaku dan berkomunikasi secara terbuka tentang nilai-nilai yang ingin diterapkan dalam keluarga.

Sebagai orang tua, kesabaran dan kesadaran akan peran sebagai model utama bagi anak sangat penting. Setiap tindakan kecil yang dilakukan di depan anak adalah bagian dari pembelajaran mereka. Dengan menjadi teladan yang baik, orang tua tidak hanya membentuk anak secara positif tetapi juga menciptakan fondasi karakter yang kuat bagi generasi masa depan.[]

 

Lebih baru Lebih lama