Oleh: Siti Hajar
Silaturrahmi adalah ajaran Islam yang sangat ditekankan karena memiliki dampak luar biasa bagi kehidupan manusia. Rasulullah SAW bersabda bahwa siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung tali silaturrahmi. Hadis ini menunjukkan bahwa silaturrahmi bukan sekadar ibadah sosial, tetapi juga memiliki pengaruh langsung terhadap keberkahan hidup, baik dari segi usia maupun rezeki.
Silaturrahmi dapat memperpanjang usia dalam arti memberikan keberkahan dalam hidup. Kehidupan yang damai, penuh kasih sayang, dan tanpa permusuhan membuat seseorang hidup lebih tenang dan bahagia. Bahkan, penelitian modern menunjukkan bahwa hubungan sosial yang baik dapat mengurangi stres, meningkatkan kesehatan mental, dan memperpanjang umur seseorang.
Selain itu, banyak pintu rezeki yang terbuka melalui hubungan sosial. Seseorang yang memiliki hubungan baik dengan orang lain akan lebih mudah mendapatkan bantuan, peluang kerja, atau peluang bisnis. Allah SWT juga menjanjikan keberkahan bagi mereka yang menjaga hubungan baik dengan sesama, sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur'an bahwa bertakwa kepada Allah dan menjaga silaturrahmi merupakan bagian dari jalan menuju keberkahan hidup.
Silaturrahmi memiliki banyak tingkatan dalam Islam. Hubungan pertama dan utama adalah dengan keluarga yang memiliki hubungan darah, seperti orang tua, saudara kandung, anak-anak, dan cucu. Menjaga hubungan dengan mereka adalah sebuah prioritas. Kemudian ada pula kerabat dekat dan jauh, seperti paman, bibi, sepupu, dan keluarga besar lainnya, yang juga penting untuk dijaga demi memperkuat ikatan kekeluargaan.
Selain keluarga, tetangga memiliki hak yang harus dipenuhi. Islam mengajarkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan tetangga, sebagaimana Rasulullah SAW pernah berwasiat tentang besarnya hak tetangga hingga beliau mengira bahwa mereka akan diberi hak waris.
Tak hanya keluarga dan tetangga, silaturrahmi juga harus dijaga dengan para guru. Guru di sekolah maupun guru mengaji memiliki jasa besar dalam membentuk karakter seseorang, sehingga menjalin hubungan baik dengan mereka adalah bagian dari adab seorang Muslim. Begitu juga dengan teman-teman, baik teman dekat, teman kerja, maupun sahabat lama. Bahkan, bukan hanya teman sendiri yang perlu dijaga hubungannya, tetapi juga teman-teman orang tua yang masih hidup. Dengan menjaga hubungan baik ini, seseorang akan memiliki jaringan sosial yang luas, yang pada akhirnya dapat mempermudah berbagai urusan dalam kehidupan.
Salah satu momen terbaik untuk mempererat silaturrahmi adalah Idul Fitri. Hari yang penuh keberkahan ini menjadi kesempatan bagi umat Islam untuk mengunjungi sanak saudara, teman, dan tetangga, terutama mereka yang sudah lama tidak dijumpai. Idul Fitri juga menjadi momen yang tepat untuk saling memaafkan atas segala kesalahan di masa lalu.
Sebagaimana Islam mengajarkan pentingnya memaafkan dan memperbaiki hubungan. Dalam suasana Idul Fitri, hidangan lezat pun menjadi pelengkap saat tamu-tamu datang.
Tradisi berbagi makanan dan menikmati hidangan khas Lebaran menambah kehangatan dalam silaturrahmi, menciptakan kenangan indah yang mempererat hubungan kekeluargaan dan persaudaraan.
Silaturrahmi membawa banyak manfaat dalam kehidupan. Dengan menjaga hubungan baik dengan sesama, seseorang akan mendapatkan dukungan sosial di saat sulit, mempermudah urusan dalam bisnis atau pekerjaan, serta menghindari permusuhan yang dapat mengganggu kedamaian hidup.
Selain itu, silaturrahmi juga membantu menjaga kesehatan mental dengan mengurangi stres dan memberikan perasaan bahagia. Yang paling penting, menjaga silaturrahmi akan mendatangkan keberkahan dalam hidup sesuai dengan janji Allah dan Rasul-Nya.
Dengan demikian, silaturrahmi bukan hanya sekadar kewajiban sosial, tetapi juga menjadi jalan menuju kehidupan yang lebih harmonis, penuh keberkahan, dan dipenuhi dengan rezeki yang melimpah.
Dengan terus menjaga tali silaturrahmi, seseorang tidak hanya memperpanjang umur dan melapangkan rezeki, tetapi juga membangun kehidupan yang lebih indah dan bermakna. []