Oleh: Siti Hajar
Di antara
tanaman tropis yang sering terabaikan, buah mengkudu (Morinda
citrifolia) muncul sebagai salah satu tanaman herbal paling berkhasiat
namun paling sedikit dipahami secara umum. Berasal dari wilayah Asia Tenggara
dan Kepulauan Pasifik, mengkudu telah digunakan secara tradisional selama
ratusan tahun sebagai tanaman obat yang serba guna. Walau baunya menyengat dan
bentuknya kurang menarik, buah ini menyimpan kekayaan nutrisi dan zat aktif
yang luar biasa.
Apa Itu Buah Mengkudu?
Mengkudu adalah
buah dari pohon Morinda citrifolia, anggota keluarga kopi-kopian (Rubiaceae).
Buahnya berwarna putih kehijauan saat matang dan berbintik-bintik seperti mata
pada kulit nanas. Ukurannya seukuran telur bebek, kadang lebih besar, dan
ketika matang, mengeluarkan bau khas menyengat seperti keju busuk atau durian
basi.
Meski aromanya
tidak bersahabat, masyarakat di berbagai daerah telah lama mengenal buah ini
sebagai bahan pengobatan. Di Jawa disebut pace, di Bali bajakah,
di Madura kemudu, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai noni.
Di Mana Mengkudu Tumbuh?
Pohon mengkudu
tumbuh liar maupun dibudidayakan di kawasan tropis dan subtropis. Ia menyukai
iklim panas dan lembap, dan tumbuh baik di dataran rendah hingga ketinggian
1.500 meter di atas permukaan laut. Tanaman ini tahan terhadap kekeringan,
dapat hidup di tanah berbatu, berpasir, hingga di tepi pantai, menjadikannya
salah satu tanaman tropis paling tangguh.
Ia banyak ditemukan di:
- Asia Tenggara (Indonesia, Thailand, Filipina)
- Kepulauan Pasifik (Hawaii, Tahiti, Samoa)
- India bagian selatan
- Afrika bagian timur dan barat
Kandungan Nutrisi dan Senyawa
Aktif
Buah mengkudu bukan hanya kaya
nutrisi, tetapi juga mengandung berbagai fitokimia (senyawa alami dari
tumbuhan) yang bekerja secara aktif dalam tubuh.
Kandungan Gizi Umum (per 100
gram):
- Vitamin C: tinggi, membantu meningkatkan
kekebalan tubuh
- Vitamin A: mendukung kesehatan mata dan
kulit
- Zat Besi dan Kalsium: membantu pembentukan
sel darah merah dan kekuatan tulang
- Karbohidrat kompleks dan serat: mendukung
sistem pencernaan
Senyawa Aktif:
- Xeronine dan Proxeronine: berperan penting
dalam perbaikan sel-sel tubuh
- Scopoletin: memiliki efek anti-inflamasi dan
antihistamin
- Damnacanthal: bersifat anti-kanker dan mampu
menghambat pertumbuhan sel abnormal
- Morindone dan Morindin: antioksidan kuat
yang menangkal radikal bebas
- Anthraquinone: memiliki efek pencahar alami
dan antibakteri
Manfaat Buah Mengkudu untuk
Kesehatan
Berbagai studi ilmiah dan bukti
empiris menunjukkan bahwa konsumsi mengkudu secara teratur—baik dalam bentuk
jus, ekstrak, maupun buah segar—dapat memberikan sejumlah manfaat berikut:
1. Meningkatkan Sistem Kekebalan
Tubuh
Kandungan
vitamin C, selenium, dan senyawa antioksidannya membantu tubuh melawan infeksi
dan mempercepat penyembuhan.
2. Mengurangi
Peradangan
Scopoletin dan
xeronine bersifat anti-inflamasi, baik untuk penderita rematik, asma, dan
gangguan sendi.
3. Mengatur
Tekanan Darah
Beberapa
penelitian menunjukkan bahwa jus mengkudu membantu menurunkan tekanan darah
tinggi dengan melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan sirkulasi.
4. Menstabilkan Kadar Gula Darah
Ekstrak buah
mengkudu membantu menurunkan kadar glukosa darah dan meningkatkan sensitivitas
insulin, bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
5. Mendetoksifikasi
Hati dan Tubuh
Kandungan
antioksidan dan efek diuretik alaminya mendukung fungsi hati dalam membuang
racun dari tubuh.
6. Melawan Kanker
Damnacanthal
dalam mengkudu terbukti mampu menghambat pertumbuhan sel kanker pada tahap
awal, meskipun masih perlu penelitian lebih lanjut pada manusia.
7. Mengatasi
Masalah Pencernaan
Mengkudu
bersifat antibakteri, membantu menyeimbangkan mikroba dalam usus, dan
mengurangi gejala seperti kembung, sembelit, atau diare.
8. Meredakan Nyeri dan Pegal
Linu
Dalam pengobatan tradisional, buah
dan daunnya digunakan sebagai analgesik alami untuk nyeri otot dan sendi.
Cara Konsumsi
Mengkudu bisa
dikonsumsi dalam bentuk, jus segar (disaring dari buah matang), Fermentasi
toples kaca (diminum sedikit demi sedikit), Ekstrak kapsul atau serbuk serta
dapat dicampur madu atau jahe untuk mengurangi bau dan rasa getirnya
Perhatian!
1. Kandungan
Kalium yang Tinggi
Mengkudu mengandung kalium (potasium) dalam jumlah cukup tinggi.
Pada orang dengan fungsi ginjal normal, kelebihan kalium dapat dibuang
melalui urin. Namun, bagi penderita penyakit ginjal kronis, kemampuan
ginjal untuk membuang kelebihan kalium terganggu. Akibatnya, hiperkalemia
(kelebihan kalium dalam darah) bisa terjadi, yang berpotensi menyebabkan detak
jantung tidak teratur, kelemahan otot dan serangan jantung mendadak.
2. Potensi
Beban bagi Organ Hati
Beberapa laporan medis dan penelitian kasus menunjukkan bahwa konsumsi
jus atau ekstrak mengkudu dalam jumlah besar dapat memicu hepatotoksisitas
(keracunan hati) pada orang yang rentan. Ini karena, senyawa tertentu dalam
mengkudu, seperti anthraquinone, bisa memberi tekanan metabolik pada
hati.
Jika dikonsumsi berlebihan atau dalam jangka panjang, terutama dalam
bentuk fermentasi, zat-zat aktif tersebut bisa memperberat kerja hati.
3. Risiko Alergi dan Reaksi Obat
Pada beberapa orang dengan gangguan hati atau ginjal yang sedang
mengonsumsi obat rutin, mengkudu bisa berinteraksi negatif, misalnyamMemperkuat
atau menetralkan efek obat tertentu (terutama diuretik dan ACE inhibitor) serta
dapat memicu reaksi alergi atau efek samping tak terduga
Meskipun mengkudu adalah buah obat yang sangat berpotensi, tidak semua orang cocok mengonsumsinya secara bebas, terutama,pPenderita ginjal kronis (karena kalium tinggi), Orang dengan penyakit hati (karena risiko toksisitas) serta pasien yang sedang minum obat rutin. []