Ketika Manisnya Daun Stevia Menjadi Steffi Pro

 

Oleh: Siti Hajar

Kesadaran masyarakat yang makin tinggi terhadap gaya hidup sehat, kebutuhan akan pemanis alami pun kian meningkat. Banyak orang mulai membatasi konsumsi gula, namun tetap ingin menikmati rasa manis dalam makanan dan minuman mereka.

Daun stevia hadir sebagai penyelamat. Tanaman ini memiliki rasa manis yang luar biasa, bahkan tanpa kalori, sehingga cocok bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil. Salah satu pihak yang melihat peluang besar dari kehebatan stevia ini adalah British Propolis Group, di bawah arahan Ippho Santosa.

Pak Ippho mengekstrak stevia ke dalam produk yang praktis dan modern bernama Steffi Pro—sebuah pemanis alami dalam botol putih bergambar biru yang kini banyak diburu oleh masyarakat yang mulai “jaga-jaga” agar kadar gula tidak melonjak akibat konsumsi minuman manis.

Jauh sebelum dunia modern mengenalnya, masyarakat asli Paraguay dan Brasil sudah lebih dulu menemukan keajaiban daun ini. Suku Guarani, salah satu suku asli di Paraguay, telah memanfaatkan daun stevia secara turun-temurun sebagai pemanis alami untuk teh tradisional mereka—yang disebut ka'a he'ê, artinya “daun manis”. Bagi mereka, stevia bukan hanya sekadar bahan tambahan makanan, tapi juga bagian dari warisan budaya dan pengobatan alami.

Daun-daunnya dikeringkan dan diseduh bersama ramuan herbal lainnya untuk meredakan gangguan pencernaan, menenangkan pikiran, dan tentu saja—memaniskan hidup dengan cara yang paling alami. Pengetahuan ini diwariskan dari generasi ke generasi, hingga akhirnya menarik perhatian para peneliti dan ahli tanaman obat dari berbagai penjuru dunia.

Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, daun-daun stevia ini kemudian diekstrak dengan metode khusus untuk memisahkan senyawa manis alaminya—steviol glycoside—yang tingkat kemanisannya bisa mencapai 200–300 kali lebih manis dari gula pasir biasa.

Hasil ekstraknya berupa cairan pekat yang sangat manis dan stabil, lalu dikemas dalam botol kecil yang praktis digunakan sehari-hari. Cukup beberapa tetes saja, dan secangkir teh atau kopi pun bisa terasa manis tanpa risiko menaikkan kadar gula darah.

Sambutan masyarakat terhadap produk ini sungguh menggembirakan. Tidak hanya kalangan penderita diabetes, bahkan mereka yang mulai sadar pentingnya pola makan sehat pun ikut mengadopsinya.

Produk Steffi Pro dari British Propolis Group pun menjangkau pasar yang sangat luas, mulai dari kota besar hingga pelosok daerah. Kepraktisan penggunaannya, desain botol putih bergambar biru yang bersih dan elegan, serta kepercayaan terhadap brand yang dikembangkan oleh Ippho Santosa membuatnya cepat diterima.

Di era ketika gaya hidup sehat menjadi bagian dari tren, stevia bukan sekadar alternatif pemanis, tapi menjadi simbol pilihan sadar untuk hidup lebih baik—tanpa mengorbankan kenikmatan rasa manis itu sendiri. Kamu kapan beralih gulamu ke Steffi Pro? []

Lebih baru Lebih lama