Oleh: Siti Hajar
“Rasakan Cita Rasa Aceh dalam
Setiap Botol, dan Peluang Bisnis yang Tersembunyi di Dalamnya”
Keumamah, atau
yang dikenal sebagai ikan kayu, bukan sekadar makanan khas Aceh yang melegenda.
Di balik tekstur keras dan cita rasa bumbu yang kuat, tersembunyi potensi
ekonomi yang bisa diangkat menjadi produk UMKM unggulan. Salah satu inovasi
menarik adalah Keumamah Botolan — keumamah yang telah dimasak dengan
bumbu khas Aceh, dikemas higienis dalam botol kaca siap santap.
Keumamah ini biasa dibuat dari ikan tongkol atau ikan tuna. Ikan ini sangat berlimpah di perairan Aceh. Ikan ini tidak mengenal musim sehingga selalu ada sepanjang tahun. Harganya juga tergolong murah dan stabil.
Berikut adalah Analisa Usaha Keumamah Botolan secara praktis dan mudah
dipahami. Cocok dibaca oleh pelaku UMKM, ibu rumah tangga, mahasiswa, hingga
siapa pun yang sedang mencari ide bisnis makanan awet dengan cita rasa lokal.
1. Apa Itu
Keumamah Botolan?
Keumamah adalah ikan tongkol atau tuna rebus yang dikeringkan, lalu dimasak ulang dengan bumbu khas Aceh seperti cabai rawit, cabai merah, bawang merah, bawang putih dan asam sunti serta daun kari.
Dalam inovasi botolan, produk
ini dimasukkan ke dalam botol kaca ukuran 250 ml atau 500 ml, lalu disterilkan
agar tahan lama.
Keunggulan:
- Praktis dan tahan lama (hingga 6 bulan)
- Cita rasa khas Aceh yang kuat dan menggoda
- Bisa jadi oleh-oleh, bekal, atau lauk instan
2. Target Pasar
Produk ini menyasar pasar yang
cukup luas, yaitu:
- Pekerja sibuk dan mahasiswa yang butuh lauk
praktis
- Perantau asal Aceh yang rindu masakan
kampung halaman
- Toko oleh-oleh dan wisatawan
- Masyarakat umum yang suka mencoba makanan
khas daerah
Dengan kemasan yang menarik dan
daya tahan yang lama, produk ini berpotensi dipasarkan secara offline maupun
online (shopee, reseller, filiate,whatsapp, Instagram, tik tok)
3. Rincian Biaya Produksi
(Untuk 100 Botol)
Komponen |
Estimasi Biaya
(Rp) |
Ikan tongkol 15 kg |
525.000 |
Bumbu dan rempah 5 kg |
125.000 |
Minyak goreng 3 liter |
50.000 |
Botol kaca + tutup (100) |
350.000 |
Label & stiker |
100.000 |
Gas/listrik |
50.000 |
Plastik kemasan luar |
50.000 |
Upah tenaga kerja (2 org) |
200.000 |
Total Biaya |
1.450.000 |
4. Harga Jual dan Keuntungan
Dengan harga jual Rp27.000 per
botol:
- Omzet 100 botol = Rp2.700.000
- Laba Kotor = Rp2.700.000 – Rp1.451.000 = Rp1.249.000
Artinya, kamu bisa mendapatkan laba
lebih dari 1 juta rupiah hanya dari 100 botol.
5. Titik Balik Modal (Break
Even Point)
Agar tidak rugi,
kamu hanya perlu menjual sekitar 25 botol saja. Setelah itu, semua
penjualan adalah keuntungan. Ini karena sebagian besar biaya adalah biaya
tetap seperti gas, label, dan tenaga kerja. Jadi, makin banyak produksi,
makin besar untungnya.
6. Simulasi Keuntungan dalam 6
Bulan
Jika kamu serius mengembangkan
usaha ini, berikut simulasi pertumbuhan produksi dan laba selama 6 bulan:
Bulan |
Produksi |
Omzet |
Biaya Total |
Laba Kotor |
Bulan 1 |
100 |
Rp2.700.000 |
Rp1.451.000 |
Rp1.249.000 |
Bulan 2 |
200 |
Rp5.400.000 |
Rp2.902.000 |
Rp2.498.000 |
Bulan 3 |
300 |
Rp8.100.000 |
Rp4.353.000 |
Rp3.747.000 |
Bulan 4 |
400 |
Rp10.800.000 |
Rp5.804.000 |
Rp4.996.000 |
Bulan 5 |
500 |
Rp13.500.000 |
Rp7.255.000 |
Rp6.245.000 |
Bulan 6 |
600 |
Rp16.200.000 |
Rp8.706.000 |
Rp7.494.000 |
Jika kamu
disiplin memproduksi dan menjual dengan konsisten, dalam 6 bulan kamu bisa
mengantongi laba hampir 25 juta rupiah. Belum termasuk potensi pasar
luar daerah atau ekspor ke komunitas Aceh di luar negeri.
7. Tips
Pengembangan dan Branding
- Gunakan nama merek yang unik dan mudah diingat,
misalnya: "Keumamah Lhèe Sagoe", "Racikan Mamak",
atau "Keumamah Mangat"
- Perkuat citra produk dengan cerita: "Resep
warisan nenek di kampung Langga", atau "Lauk andalan kapan saja."
- Gunakan media sosial, reseller kampus, dan tetangga
sekitar tempat tinggal Aceh sebagai target awal
- Sertakan label PIRT dan logo halal agar lebih
dipercaya
Potensi
Bisnis dari Dapu Aceh
Keumamah botolan
bukan hanya makanan, tapi juga warisan kuliner yang siap dikomersialkan
secara modern. Dengan modal yang relatif kecil dan proses produksi yang
sederhana, kamu bisa menciptakan usaha yang menjanjikan. Apalagi, produk ini
punya keunggulan: tahan lama, unik, dan menggugah rasa rindu akan kampung
halaman.
Jika kamu sedang mencari ide usaha yang bernilai budaya tinggi, mudah dijual, dan memiliki margin besar, maka Keumamah Botolan bisa menjadi jawabannya. Ada yang mau coba? []