Oleh: Siti Hajar
Percaya diri dan terlihat cantik
sering kali dianggap sama dengan berdandan. Bedak yang tebal, lipstik berwarna
terang, blush on, dan celak mata seolah menjadi syarat untuk merasa layak
dilihat. Padahal, kecantikan yang paling kuat justru lahir dari sesuatu yang
tidak langsung terlihat. Ia tumbuh dari dalam diri, dari cara berpikir, cara
merasa, dan cara seseorang hadir utuh sebagai dirinya sendiri. Inilah yang
disebut inner beauty, dan ia sangat erat hubungannya dengan intention atau niat
batin yang terus dijaga.
Intention adalah niat dan kehadiran
yang utuh. Hadir dengan pikiran, perasaan, dan nilai yang selaras. Seseorang
yang memiliki intention tidak mudah terombang-ambing oleh tekanan sekitar,
karena ia tahu arah dirinya. Dalam konteks inner beauty, intention inilah yang
membentuk kualitas batin: ketenangan, ketulusan, dan kepercayaan diri yang
tidak bergantung pada penilaian luar.
Intention bukan sekadar niat yang
diucapkan, melainkan kesadaran untuk hadir sepenuhnya di setiap ruang dan
waktu. Ketika seseorang berniat untuk jujur pada diri sendiri, bertumbuh, dan
berbuat baik, maka niat itu perlahan membentuk kualitas batin. Dari sinilah inner
beauty lahir. Ia bukan hasil dari usaha untuk terlihat cantik, tetapi buah dari
proses panjang menjadi pribadi yang utuh. Intention adalah akar, inner beauty
adalah bunga, dan aura kecantikan adalah aroma yang menyebar tanpa diminta.
Proses membentuk inner beauty
memang tidak mudah. Ada kebiasaan lama yang harus diluruskan, ada luka batin
yang perlu disadari, dan ada ego yang perlahan dilembutkan. Namun, siapa pun
yang menyadari bahwa inner beauty itu penting akan mulai berbenah. Ia belajar
mengelola emosi, memperbaiki niat saat tergelincir, dan kembali hadir dengan
kesadaran ketika lelah. Seiring waktu, niat yang dijaga ini membuat batin lebih
tenang, pikiran lebih jernih, dan hati lebih lapang. Semua itu secara alami
tercermin pada wajah, bahasa tubuh, dan cara seseorang membawa dirinya. Aura
kecantikan pun terasa, meski tidak diusahakan.
Pesan ini menjadi sangat penting
untuk anak-anak gadis remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Kepada kalian
yang mulai mengenal make up, yang merasa lebih percaya diri dengan bedak tebal,
lipstik, blush on, dan celak, ketahuilah bahwa keinginan untuk terlihat cantik
adalah hal yang wajar. Namun, ada waktu untuk setiap fase kehidupan. Masa
sekolah adalah masa menumbuhkan akar, bukan sibuk menghias daun. Bukan berarti
make up itu salah, tetapi ini belum saatnya.
Percaya diri bukanlah sesuatu
yang muncul hanya saat wajah dipoles. Percaya diri sejati adalah kemampuan
untuk hadir kapan saja dan di mana saja tanpa bergantung pada penilaian orang
lain. Kalian berharga bahkan saat wajah kalian polos. Nilai diri kalian tidak
berkurang hanya karena tidak memakai make up. Yang sedang kalian bangun saat
ini adalah fondasi: insight yang hebat, kebiasaan membaca buku, rasa ingin
tahu, dan kesenangan pada hal-hal yang membuat kalian lebih baik dari hari ke
hari.
Intention kalian di usia ini
seharusnya adalah belajar, bertumbuh, dan mengenal diri sendiri. Ketika niat
ini dijaga, inner beauty akan tumbuh dengan sendirinya. Ia akan menemani kalian
di kelas, di rumah, bersama teman, dan kelak saat menghadapi dunia yang lebih
luas. Inner beauty inilah yang membuat kalian tetap percaya diri, bahkan tanpa
riasan apa pun.
Suatu hari nanti, ketika kalian
sudah dewasa, kalian bebas memilih bagaimana ingin berdandan dan
mengekspresikan diri. Namun hari ini, rawatlah wajah dan jiwa kalian dengan
kesederhanaan. Biarkan pikiran yang cerdas, sikap yang santun, dan hati yang
baik lebih dulu bersinar. Karena kecantikan sejati bukan tentang kapan mulai
memakai make up, melainkan tentang bagaimana kalian tumbuh menjadi perempuan
yang percaya pada dirinya sendiri—utuh, sadar, dan terus bertumbuh.[]
Semoga ini bermanfaat !!!
