Oleh: Siti Hajar
Sakit kepala sering kali datang tanpa aba-aba, menyerang di tengah
kesibukan atau bahkan saat sedang beristirahat. Banyak orang menganggapnya
sebagai hal biasa, hanya sekadar efek kurang tidur atau kelelahan. Namun, ada
beberapa penyebab sakit kepala yang sering kali luput dari perhatian. Tanpa
disadari, kebiasaan sehari-hari atau faktor lingkungan dapat menjadi pemicu
yang tak terduga.
Pertama, dehidrasi. Kurangnya asupan cairan dalam tubuh dapat mengakibatkan
penyempitan pembuluh darah di otak, memicu rasa nyeri yang menusuk. Terkadang,
tubuh sudah memberi sinyal dengan rasa haus, tetapi kita abai hingga akhirnya
kepala mulai berdenyut seperti tagihan listrik di akhir bulan.
Kedua, konsumsi kafein berlebihan. Bagi pecinta kopi, kafein adalah penyelamat
di pagi hari. Namun, ketika dikonsumsi terlalu banyak atau justru saat tubuh
mulai mengalami ketergantungan lalu tiba-tiba dihentikan, sakit kepala bisa
muncul sebagai efek sampingnya. Mirip mantan yang dulu manis, sekarang bikin
pening.
Ketiga, postur tubuh yang buruk. Duduk membungkuk terlalu lama, terutama di depan
layar komputer, dapat menyebabkan ketegangan otot di leher dan bahu yang
akhirnya menjalar ke kepala. Tanpa disadari, kebiasaan ini menjadi pemicu utama
sakit kepala tegang. Sederhananya, terlalu sering membungkuk bisa bikin kepala
jadi korban pertama.
Keempat, stres yang tak terkelola. Pikiran yang terus-menerus terbebani bisa
memicu pelepasan hormon yang menyebabkan pembuluh darah menyempit dan menegang.
Inilah yang sering membuat kepala terasa berat dan berdenyut. Stres ibarat
cicilan, kalau nggak diatur bisa bikin pusing berkepanjangan.
Kelima, kurang tidur atau tidur yang tidak berkualitas. Saat tubuh tidak
mendapatkan waktu istirahat yang cukup, keseimbangan hormon dan aliran darah
terganggu, menyebabkan munculnya sakit kepala di pagi hari. Seperti malam
minggu tanpa pasangan, rasanya nggak enak.
Keenam, paparan cahaya berlebih. Cahaya yang terlalu terang, baik dari layar gawai
maupun lampu, dapat membebani mata dan akhirnya menimbulkan ketegangan yang
berujung pada sakit kepala. Mata yang lelah itu seperti hati yang sering
dikasih harapan palsu, akhirnya nyut-nyutan.
Ketujuh, konsumsi makanan tertentu. Beberapa jenis makanan seperti keju tua,
makanan olahan yang mengandung MSG, atau makanan yang terlalu manis dapat
memicu sakit kepala pada beberapa orang yang sensitif terhadap kandungan
zat-zat tertentu. Ingat, manis yang berlebihan, baik pada makanan atau chat
seseorang, bisa bikin pusing.
Kedelapan, aroma yang terlalu kuat. Parfum, asap rokok,
atau bahan kimia tertentu dapat menjadi pemicu sakit kepala, terutama bagi
mereka yang memiliki sensitivitas tinggi terhadap bau. Apalagi kalau naik
angkot dan duduk di samping orang yang kebanyakan minyak wangi.
Kesembilan, lonjakan hormon. Pada wanita, perubahan hormon
saat menstruasi, kehamilan, atau penggunaan kontrasepsi sering kali menjadi
penyebab sakit kepala yang tak terduga. Kalau tiba-tiba merasa ingin marah
tanpa alasan, mungkin bukan orang lain yang salah, tapi hormon yang sedang
bercanda.
Kesepuluh, melewatkan waktu makan. Ketika tubuh kekurangan
asupan energi karena telat makan, kadar gula darah bisa turun drastis dan
memicu sakit kepala yang terasa lemah dan berdenyut. Perut kosong dan kepala
pening, kombinasi sempurna untuk membuat orang lebih sensitif dari biasanya.
Kesebelas, isi dompet yang menipis. Begitu cek saldo dan
melihat angkanya lebih kecil dari harapan, kepala bisa langsung cenat-cenut.
Ini bukan sakit biasa, ini sakit yang hanya bisa sembuh kalau tiba-tiba ada
transferan masuk.
Keduabelas, kebanyakan makan durian. Bagi pecinta durian,
buah ini adalah surga dunia. Tapi kalau kebanyakan, jangan heran kalau kepala
tiba-tiba berasa berat seperti kantong plastik penuh biji durian.
Ketigabelas, perubahan cuaca yang drastis. Cuaca yang
mendadak berubah dari panas ke hujan bisa bikin kepala ikut-ikutan bingung dan
akhirnya sakit. Seperti hati yang nggak siap menghadapi perubahan sikap
seseorang.
Keempatbelas, bau amis yang menyengat. Kadang-kadang, mencium
bau ikan yang terlalu kuat atau telur busuk bisa membuat kepala langsung
pening. Bukan hanya bau, tapi juga pikiran yang bertanya-tanya kenapa harus
mengalaminya.
Kelimabelas, kebanyakan rebahan. Siapa sangka, terlalu lama
rebahan juga bisa menyebabkan sakit kepala? Apalagi kalau rebahan sambil
mikirin masalah yang belum terselesaikan.
Keenambelas, kurang bergerak. Duduk diam terlalu lama tanpa
peregangan bisa membuat otot menegang, termasuk di bagian leher dan kepala. Ini
semacam hukuman bagi tubuh yang malas gerak.
Ketujuhbelas, terlalu lama menatap layar HP. Scroll media
sosial tanpa henti bisa bikin mata lelah dan kepala pusing. Apalagi kalau yang
dilihat adalah foto-foto orang liburan sementara kita cuma bisa di rumah.
Kedelapanbelas, mendengar suara berisik terus-menerus. Misalnya,
tetangga yang hobi karaoke atau suara klakson motor yang nggak ada habisnya.
Lama-lama, kepala bisa ikut bernyanyi dalam nada sakit.
Kesembilanbelas, terlalu banyak berpikir. Kadang, masalah kecil
yang terlalu dipikirkan bisa berujung pada sakit kepala. Belum tentu ada
solusinya, tapi udah sakit kepala duluan.
Keduapuluh, kurang asupan gula. Meski gula berlebihan tidak
baik, tetapi jika tubuh terlalu lama kekurangan glukosa, bisa memicu sakit
kepala. Jadi, jangan keburu anti-gula, seimbangkan saja.
Menyadari pemicu-pemicu ini bisa membantu kita mengambil langkah pencegahan
agar sakit kepala tidak mengganggu aktivitas sehari-hari. Terkadang, perubahan
kecil dalam kebiasaan sudah cukup untuk mengurangi frekuensi serangan sakit
kepala yang mengganggu. Jadi, perhatikan tubuh, dengarkan sinyalnya, dan jangan
abaikan hal-hal kecil yang bisa berpengaruh besar pada kesehatan kita. Kalau
kepala mulai nyut-nyutan, coba ingat-ingat, ini gara-gara kurang tidur atau
saldo rekening yang bikin stres? []